Amalan Bulan Ramadhan
Bersama Pemateri :
Ustadz Ahmad Zainuddin
Amalan Bulan Ramadhan adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan kitab وظائف شهر رمضان (Amalan Bulan Ramadhan) adalah salah satu bagian dari kitab لطائف المعارف karya Ibnu Rajab Al-Hanbali Hafidzahullah. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Ahmad Zainuddin, Lc. pada 26 Sya’ban 1440 H / 01 Mei 2019 M.
Kajian Islam Tentang Amalan-amalan Bulan Ramadhan – Wazhaifu Syahri Ramadan
Al-Hafidz Imam Ibnu Rajab Al-Hanbali berkata:
وظائف شهر رمضان المعظم
“Amalan-amalan bulan Ramadhan yang diagungkan.”
Ini adalah sebuah pasal yang dijadikan kitab di dalam kitab yang besar, yaitu kitab لطائف المعارف.
Beliau berkata bahwa Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memberikan berita gembira kepada para Sahabatnya dengan datangnya bulan Ramadhan. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Imam An-Nasa’i, dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, beliau bercerita. Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam senantiasa memberikan berita gembira kepada para Sahabatnya, beliau bersabda:
قَدْ جَاءَكُمْ رَمَضَانُ, شَهْرٌ مُبَارَكٌ, كَتَبَ اللهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ, فِيْهِ تُفْتَحُ أَبْوَابُ الْجَنَّةُ وَتُغْلَقُ فِيْهِ أَبْوَابُ الْجَحِيْمِ وَتُغَلُّ فِيْهِ الشَّيَاطِيْنُ. فِيْهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ. مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ
“Telah datang kepadamu Ramadhan, bulan yang diberkahi. Allah telah mewajibkan atas kalian puasa di dalamnya; pada bulan ini pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan para setan diikat; juga terdapat dalam bulan ini malam yang lebih baik dari seribu bulan, barangsiapa diharamkan kebaikan malam tersebut, maka sungguh dia diharamkan dari seluruh kebaikan” (HR. Ahmad dan an-Nasa’i. Dishahihkan Syaikh Albani)
Sebagian ulama berkata bahwa hadits ini adalah pokok dasar dalam memberikan selamat sebagian orang kepada sebagian lainnya, sebagian kaum Muslimin kepada sebagian lainnya dengan datangnya bulan Ramadhan.
Dari sini kita bisa ambil pelajaran bahwa boleh kita sebagai kaum Muslimin untuk menulis di muka-muka gang jalan kita atau dimana saja, baik di dunia nyata maupun di dunia maya, di internet, di media sosial, kita sebarkan tentang datangnya bulan Ramadhan.
Selamat datang Ramadhan bulan penuh berkah, selamat bagi kaum Muslimin menunaikan puasa di bulan penuh berkah. Apa saja ucapan-ucapan yang baik yang menunjukkan kepada penyambutan bulan Ramadhan, maka boleh dilakukan.
Kemudian beliau mengatakan bahwa bagaimana seorang Mukmin tidak diberikan kabar gembira dengan dibukanya pintu-pintu surga? Bagaimana tidak bergembira orang-orang yang berdosa dengan ditutupnya pintu-pintu neraka? Bagaimana tidak diberikan berita gembira kepada orang-orang yang lalai dengan waktu yang di dalam waktu tersebut para setan diikat dengan rantai. Maka adakah waktu yang seperti ini? Tidak ada waktu yang seperti bulan Ramadhan.
Ketika beliau menyebutkan di sini, semestinya seorang bergembira. Karena datang bulan yang di dalam bulan tersebut dibukakan pintu-pintu surga. Dalam kitab Al–Muntaqa‘ Syarah Al-Muwatta dijelaskan bahwa “pintu-pintu surga dibuka” bisa dipahami secara lahiriyah atau bisa dipahami secara maknawiyah. Kalau seandainya kalimat “pintu surga dibuka” dipahami secara lahiriyah, maka berarti maksudnya adalah dimungkinkan lafadz “dibukanya pintu surga dan ditutupnya pintu neraka” dipahami secara lahiriyah. Maka dengan dibukanya pintu surga dan ditutupnya pintu neraka berarti tanda akan berkahnya bulan ini.
Jadi harus dipahami baik-baik. Ramadhan bukanlah bulan sembarangan, Ramadhan bukan bulan biasa, Ramadhan adalah bulan luar biasa, Ramadhan itu bulan yang penuh dengan berkah, tidak pernah ada bulan yang lebih banyak berkahnya dibandingkan dengan bulan Ramadhan.
Ini kalau kita pahami makna “dibukakan pintu surga dan ditutup pintu neraka” secara lahiriyah. Artinya memang dibukakan pintu surga dan ditutup pintu neraka. Secara lahirnya seperti itu.
Dan bisa dimungkinkan dipahami secara maknawiyah, bahwasanya “pintu surga dibuka” berarti banyaknya pahala atas puasa bulan Ramadhan dan atas ibadah malam di dalam bulan Ramadhan. Dan bahwa beramal di dalam bulan Ramadhan menghantarkan ke dalam surga.
Beliau juga mengatakan bahwa kalimat “ditutup pintu-pintu neraka” kalau kita pahami secara maknawiyah maka maknanya adalah banyaknya ampunan dalam bulan Ramadhan dan banyaknya pemaafan atas dosa-dosa didalam bulan Ramadhan. Alangkah indahnya ketika kita memasuki bulan Ramadhan yang seperti ini.
Ada pelajaran tentang “diikat dengan rantai”. Bahwasanya setan diikat dengan rantai, tetapi kenapa di dalam bulan Ramadhan masih banyak orang yang mengerjakan maksiat dalam bulan Ramadhan. Dan maksiat yang sangat terlihat jelas dalam bulan Ramadhan adalah orang-orang yang tidak berpuasa tanpa alasan syar’i yang dibenarkan. Padahal para setan, pemimpin jin diikat dengan rantai. Maka cara menjawabnya adalah bisa dipahami secara lahiriyah juga. Memang pemimpin jinnya diikat dengan rantai, tetapi anak buahnya tidak. Sehingga manusia tetap berdosa kepada Allah dalam bulan Ramadhan.
Simak penjelasan lengkapnya di menit-25:11
Download mp3 Kajian Tentang Amalan-amalan Bulan Ramadhan – Wazhaifu Syahri Ramadan
Podcast: Play in new window | Download
Artikel asli: https://www.radiorodja.com/47110-amalan-bulan-ramadhan/